Hai everyone.Sekarang gue akan kembali menulis opini gue.Gue
akan memberikan pendapat pendapat.Kali ini tentang menjadi minoritas di
Indonesia.Gue akan membagi gimana rasanya menjadi minoritas di sini,enak dan ga
enaknya,kejadian kejadian yang gue alami sebagai minoritas dan lain lain.
Iya,gue adalah seorang minoritas.Secara ras gue itu
mayoritas,karena gue adalah orang Jawa.Tetapi secara agama gue adalah
minoritas,karena gue adalah orang Kristen.Gue baru ngerasain berbaur dengan
masyarakat yang berbeda agama sejak umur 12 yaitu pas gue masuk SMP.Dari lahir
sampai lulus SD gue hanya bergaul dengan orang yang se agama dengan gue,Gue
sekolah di SD Kristen Bilingual yang isinya se agama sama gue semua dan gue
baru tau rasanya berteman dengan orang beda agama pas masuk SMP.
Sejak masuk SMP gue mulai mengenal orang orang yang berbeda
agama dengan gue,berbeda status sosial dengan gue,dan berbeda pergaulan dengan
gue.Pas masuk SMP jujur disana banyak orang yang kurang menghargai orang orang
yang minoritas secara agama.Contohnya pas gue SMP kelas 7 dan 8 banyak temen
temen gue yang nanyain agama gue,bercandain agama gue,ngeledekin agama
gue,ngajak gue baca kitab suci agama lain,dan mempertanyakan agama gue.Tapi gue
gak pernah nganggep itu serius dan gak memperdulikannya.
Nah pas masuk kelas 9 orang orang udah mulai dewasa
pemikirannya.Udah hampir gak ada yang ngeledekin agama gue,bercandain agama
gue,dan nanya nanyain agama gue.Mereka udah lebih toleran dari sebelumnya.Tapi
pas kelas 9 juga masa masa dimana iman gue di uji.Ada seorang temen gue yang
awalnya Cuma nanya nanya hal biasa tentang agama gue seperti aturan dalam agama
gue tapi ujung ujungnya malah ngajak debat agama.Ngajak debatnya seperti
mempertanyakan dasar keTuhanan agama gue,dasar isi kitab gue,nge jelek jelekin
agama gue,nunjukin kontradiksi dalam kitab gue dan menafsirkan isi kitab agama
gue.Oke saat itu gue ladenin dan kita mulai sering berdebat sampe 6 bulan.
Masa masa itu otomatis membuat gue lebih religius.Karena gue
jadi lebih sering baca kitab,baca baca tentang agama,lihat video debat
agama,dll.Bahkan gue juga jadi sering nyari sendiri tentang kesalahan dan
kontradiksi agama gue dan gue juga beberapa kali nonton video zakir naik karena
gue lagi bener bener pingin mendalami agama gue.Untungnya gue juga didampingin
sahabat gue yang seagama dan dia juga sama sama bareng gue mendalami agama.
Yang awalnya Cuma debat agama,teman gue itu malah jadi
sering menghina agama gue,memutar balikkan isi kitab gue,asal nafsirin dan
sampai debatnya ke arah politik.Di situ gue udah ngerasa gak nyaman tapi tetap
gue ladenin dan juga gue kasih jawaban yang bisa mematahkan argumen dia.Tapi
ternyata gue beruntung.Malah banyak temen temen gue yang muslim mendukung gue
dan nemenin gue,mereka tau bahwa temen gue yang ngajak debat itu bener bener
fanatik dan suka sedikit anti sama agama lain makanya temen temen gue pada
ngebela gue meskipun kita beda agama.Di situ gue mulai mikir ternyata gak semua
orang yang beda agama itu jahat.
Akhirnya lama kelamaan debat itu berakhir karena waktu itu
kita udah deket deket UN SMP.Dia juga udah seperti kehabisan argumen untuk
ngelawan gue dan dia juga udah tau banyak orang yang gak suka sama dia.Gue juga
bersyukur karena masa masa gue mempertanyakan agama malah membuat gue lebih
tahu lebih dalam agama gue karena Bapak gue juga yang seorang Dosen dan Doktor
Agama.Jadi semua pertanyaan gue tentang dasar dasar agama terjawab dengan baik.
Setelah gue lulus SMP,gue masuk SMA.
Di SMA ternyata beda
jauh sama SMP.Orang orang disana cenderung lebih toleran dan gak membeda
bedakan orang berdasarkan agama.Di SMA gak ada temen gue yang sampe ngajak
debat atau ngeledek agama gue.Bahkan juga gak ada yang nanyain agama gue which
is mereka menghargai.Meskipun ada satu temen gue kalo bercanda suka bawa bawa
agama.
Itu pengalaman hidup gue sebagai minoritas di sini.Menurut gue
menjadi minoritas di Indonesia juga gak buruk buruk banget.Meskipun kita sering
melihat ormas ormas yang suka merusak atau melarang ibadah agama agama
minoritas,disini minoritas masih relatif dapat hidup dengan enak.Bahkan banyak
minoritas yang bisa menjadi petinggi di negara ini dan menguasai ekonomi.
Contohnya saja kita bandingkan dengan negara besar lainnya
seperti Amerika serikat.Di Indonesia seorang minoritas bisa menjadi walikota
kota besar,gubernur,menteri dan menteri koordinator.Bahkan ada lebih dari 3
atau 5 menteri dan gubenur non muslim di Indonesia.Sementara di Amerika tidak
ada gubernur yang beragama Islam paling juga Yahudi.Mentok mentok jabatan politik
yang bisa dipegang muslim di amerika adalah walikota kota kecil dan anggota
kongres provinsi seperti Keith Elison (setingkat DPRD)
Di Indonesia juga para minoritas sudah menguasai
ekonomi,hebat bukan.9 dari 10 orang terkaya di Indonesia adalah seorang non
muslim.Hanya Chairul Tanjung yang beragama Islam dari daftar tersebut dan 8
dari 10 orang terkaya di Indonesia adalah non pribumi,7 keturunan Tionghoa dan
1 keturunan India.Sementara di Amerika Serikat hampir tidak ada orang terkaya
dari agama Islam.Daftar orang terkaya di Amerika didominasi orang Kristen lalu
Yahudi.Disana juga mereka banyak yang termasuk kelompok miskin.
Di Amerika juga diskriminasi terhadap muslim termasuk
tinggi.Di sana banyak muslim yang di anggap teroris,di jauhi,di bully
disekolah,dilarang masuk amerika bahkan diganggu ibadahnya dan dibakar rumah
ibadahnya.Bahkan presiden di amerika juga anti terhadap Islam,jauh berbeda
dengan Indonesia yang presidennya sangat friendly pada Kristen.Meskipun hal
tersebut juga banyak di Indonesia,setidaknya tidak separah di Amerika.Saya
senang toleransi beragama di Indonesia bisa lebih baik daripada Amerika
meskipun seharusnya tolerasi beragama di Indonesia bisa ditingkatkan.
Sekian opini dan pengalaman dari gue,maaf bila ada kata yang
kurang berkenan.Thanks for reading and have a nice day.
Comments
Post a Comment